Selasa, 17 September 2013

ANALISIS UNSUR MISTIK DALAM NOVEL SYAIR MUNAJAT CINTA KARYA NOVIA SYAHIDAH


 
1.        Latar Belakang Masalah
Manusia adalah individu yang hidup dengan berbagai permasalahan. Permasalahan tersebut mencakup hubungan antarmasyarakat, antarmanusia, manusia dengan tuhannya, dan antarperistiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Bagi seorang pengarang yang peka terhadap permasalahan-permasalahan tersebut, dengan hasil perenungan, penghayatan, dan hasil imajinasinya kemudian menuangkan idenya tersebut dalam karya sastra. Ide yang dituangkan dalam karya sastra, biasanya menawarkan sebuah gambaran realita yang bisa menjadi bahan perenungan bagi penikmatnya.
Karya sastra memuat gambaran realitas yang ada. Sastra dan masyarakat pada gilirannya berada dalam kaitan dialektis. Pada hakikatnya, sastra lebih banyak ditentukan oleh masyarakat, sehingga pengarang memiliki keterkaitan dengan keadaan realitas atau sosial masyarakat dalam menciptakan karya sastra. Hal ini terjadi karena penyair merupakan bagian dari mobilitas sosial dan sastra merupakan refleksi dari potret kehidupan masyarakat.
Sebagai genre sastra karya fiksi dapat dibedakan dalam berbagai macam bentuk, baik itu roman, novel maupun cerpen. Perbedaannya hanya terletak pada kadar panjang pendeknya isi cerita, serta jumlah pelaku yang mendukung isi cerita itu sendiri. Karya sastra novel dan roman merupakan bagian dari prosa yang dekat dengan masyarakat karena jalan ceritanya tidak jauh dari realitas kehidupan masyarakat. Novel memiliki cerita yang dikemukakan secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Biasanya juga melukiskan suka, duka, cinta dan adat istiadat.
Selain menggambarkan pesan moral, karya sastra ada juga yang memberikan pesan yang berwujud unsur mistik, yaitu bagian yang digambarkan oleh tokoh-tokoh dalam novel yang berhubungan dengan hal-hal gaib. Unsur tersebut sangat mempengaruhi prilaku dan tindakan manusia baik yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Unsur mistik dalam karya sastra banyak mendapatkan respon negatif dari para pembaca, namun dari setiap sisi negatif tentunya juga terdapat sisi positif tersendiri.
Dengan adanya unsur mistik tersebut, maka dapat memberikan pandangan tersendiri bagi para pembaca untuk berbuat kebaikan. Bahkan, perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman dan penghayatan agar tidak terjerumus terhadap unsur mistik terutama pada zaman globalisasi sekarang ini sangat diperlukan sebuah karya fiksi berupa novel atau roman memiliki unsur mistik sebagai benteng pengokoh iman.
Novel Syair Munajat Cinta memiliki banyak keunikan tersendiri, salah satunya adalah dalam novel tersebut menggambarkan unsur mistik yang sangat kental. Kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam novel tersebut penuh dengan mistik atau sering melakukan setiap kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal gaib atau keramat. Mereka beranggapan dengan tradisi tersebutlah semua keinginan mereka akan terwujud. Dalam novel ini juga menceritakan sosok anak yang bernama Dewi. Dia tumbuh dalam keluarga yang mengagung-agungkan hal-hal mistik. Namun, ketika beranjak dewasa ia mulai menentang semua ajaran sesat dan berjuang keras meluruskan ajaran Islam. Tidak hanya ayahnya tercinta yang harus disadarkan dan keluar dari kesesatannya, ia juga harus berjuang meluruskan akidah masyarakat tempatnya dilahirkan.  
Dari uraian pada latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Unsur Mistik dalam Novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah”.
2.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah  bagaimanakah penggambaran unsur mistik dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah?

3.        Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan data tentang penggambaran unsur mistik dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.

4.        Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai dua manfaat yaitu secara teoretis dan praktis.
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan supaya dapat dijadikan pengalaman baru dalam mengungkapkan perkembangan dunia sastra Indonesia, yaitu mengenai penggambaran unsur mistik dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.
Selanjutnya, secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk memperkarya pengetahuan tentang kesusastraan Indonesia, khususnya novel yang mengungkapkan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat serta dapat menambah wawasan dalam menganalisis karya sastra terutama novel dari segi penggambaran unsur mistik guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Sedangkan, bagi mahasiswa lain dapat memberi informasi empiris dan pendalaman ilmu serta pengetahuan mengenai bidang kesusastraan, sehingga akan memotivasi untuk lebih mencintai karya sastra Indonesia berbentuk novel.

5.        Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini yaitu tentang analisis unsur mistik yang terdapat dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.

6.        Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan beberapa definisi operasional sebagai berikut:
1)        Analisis adalah suatu kegiatan pengkajian atau pengamatan yang dilakukan untuk meneliti tentang unsur mistik yang terdapat dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.
2)        Unsur mistik adalah bagian yang menggambarkan tentang hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu yang ada di luar logika dan nalar manusia dan bersumber dari hal-hal gaib.
3)        Novel adalah suatu bentuk karya sastra yang menceritakan kehidupan pelaku  sampai pada tahap penyelesaian masalah dan di dalamnya terdapat berbagai muatan nilai, dan peristiwa-peristiwa tentang kehidupan manusia.
4)        Syair Munajat Cinta adalah salah satu novel yang sarat dengan unsur mistik/religius yang digambarkan lewat tokoh-tokohnya.
5)        Novia Syahidah adalah seorang pengarang novel Syair Munajat Cinta.

7.        Landasan Teoretis
7.1 Pengertian Novel
Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif yang dibangun melalui unsur instrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain, yang kesemuanya bersifat naratif. Novel berasal dari bahasa Italia novella, yang dalam bahasa Jerman novell, dan dalam bahasa Yunani novellus. Kemudian masuk ke Indonesia menjadi novel dan novellus mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette (Inggris: novelette), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjang cakupan tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek.       
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar. Hal ini dikarenakan daya komunikasinya yang luas dalam masyarakat. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya, novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka, yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya. Novel juga menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, di mana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Menurut Zaidan, dkk (dalam Purba, 2001: 64) ia menyatakan bahwa ”Novel adalah jenis prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan manusia atas dasar sudut pandang pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah dengan teknik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan”. Sedangkan menurut Kosasih (2003: 250), ia mengemukakan bahwa ”Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh”. Lalu, Tarigan (dalam Purba, 2001: 63), ia juga mengungkapkan bahwa ”Novel adalah suatu prosa yang fiktif dengan panjangnya tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa novel adalah suatu karya sastra yang berbentuk prosa dan menguraikan suatu kejadian yang luar biasa, juga sebagian mengisahkan tentang kehidupan manusia yang dibangun melalui unsur intrinsik berupa tema, peristiwa, latar, tokoh, sudut pandang, dan lain-lain yang bersifat naratif, serta unsur ekstrinsik.
7.2 Novel Sebagai Salah Satu Bentuk Karya Sastra
Karya sastra sebagai salah satu bentuk kesenian tidak lepas dari proses kreatif. Orang inggris menyebutkan, karya sastra sebagai refleksi masyarakatnya. Di dalam merefleksikan masyarakat itu, seorang sastrawan menerapkan suatu filter halus berdasarkan nuraninya. Dengan filter itu dia menyaring berbagai hal dalam masyarakat dan akan memberikan penilaiannya terhadap berbagai hal di dalam masyarakat yang dianggap melenceng dari standar kepatutan. Bisa juga sastrawan melihat keganjilan-keganjilan yang terjadi di dalam masyarakat dan menuliskannya di dalam karya sastranya.
Proses kreatif seni, seniman tergerak hatinya secara emosional dan intelektual oleh kehidupan, selanjutnya didukung oleh imajinasi untuk membentuk suatu konsep yang diwujudkan ke dalam sosok tertentu yang menuntut suatu struktur tertentu. Struktur ini tunduk kepada sejumlah aturan berkesenian tertentu. Alam beserta isinya memang sangat layak menjadi sumber segala keindahan dan menjadi satu-satunya sumber yang ditiru dalam seni. Alam tentu saja tidak terbatas pada pemandangan alam, tetapi termasuk juga penghuni alam ini, perilaku, pandangan hidupnya, wataknya, dan sikapnya yang disebut dengan kehidupan.
Keindahan dan kepuasan rohaniah sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal ini terbukti bahwa banyak benda-benda yang dibuat manusia yang sesungguhnya tidak dimiliki dalam kehidupan lahiriah, tetapi hanya memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan rohaniah. Benda-benda seperti yang lazim disebut dengan istilah benda seni, karya seni atau hasil seni.
Berdasarkan bentuk dan alat yang digunakan untuk menghasilkan karya seni, dapat dibedakan adanya macam bentuk seni. Karya seni yang menggunakan garis dan warna sebagai alatnya disebut seni lukis, yang menggunakan nada disebut seni suara, yang menggunakan gerak disebut seni tari dan karya seni yang menggunakan medium disebut bahasa untuk berbagai aspek disebut sastra, seni sastra atau karya sastra.
Karya sastra tidak hanya ditujukan kepada karakter manusia secara umum, tetapi sering pula ditujukan kepada sejumlah penguasa yang merupakan sosok yang dianggap menyimpang dari standar kepatutan. Tokoh penguasa ini bisa merupakan tokoh yang korup, yang serakah, yang gila kekuasaan, tidak adil, sewenang-wenang, penyelewenangan seksual, melenceng dari agama dan sebagainya. Banyak orang tidak suka menerima kritik, bahkan tidak suka diingatkan, apalagi kalau dia menduduki posisi sebagai penguasa. Padahal di dalam agama saya, menjadi kewajiban seorang mukmin untuk mengingatkan sesama mukmin untuk berjalan di jalan yang sudah ditunjukkan oleh Allah. Bentuk mengingatkan itu yang sering dianggap kritik dn tidak selalu menyenangkan hati pihak yang diingatkan.
7.3 Pengertian Mistik
Apabila dikaitkan dengan budaya, maka pada hakikatnya mistik merupakan pengetahuan yang tidak rasional atau tidak dapat dipahami rasio, maksudnya hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat dipahami rasio dan memiliki bentuk pemikiran dan ekspresi tentang kebenaran yang mutlak di dalam suatu masyarakat. Ekspresi dan pemikiran yang tidak rasional ini kemudian membentuk suatu perilaku dalam kehidupan masyarakat dan menjadi suatu budaya.
Menurut asal katanya, kata mistik berasal dari bahasa Yunani mystikos yang artinya rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman.
Menurut Koentjaraningrat, (dalam Wikipedia), menyatakan bahwa ”Mistik adalah bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan kepada satu Tuhan yang dianggap meliputi segala hal dalam alam dan sistem keagamaan ini sendiri dari upacara-upacara yang bertujuan mencapai kesatuan dengan tuhan”. Selanjutnya, menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (dalam Wikipedia), menyatakan bahwa ”Mistik merupakan hal gaib  yang sangat diyakini hingga tidak bisa dijelaskan dengan akal  manusia biasa”.
       Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mistik adalah hal-hal yang berhubungan dengan sesuatu yang ada di luar logika dan nalar manusia yang bersumber dari hal-hal gaib.
       7.4 Unsur Mistik dalam Novel
       Dalam sebuah karya sastra yang berbentuk novel, tidak hanya terdapat unsur intrinsiknya saja, seperti tema, amanat, penokohan, latar, seting dan gaya bahasa. Namun, juga terdapat unsur ekstrinsik yaitu unsur pembangun karya sastra tersebut dari luar, baik itu berupa budaya, adat, bahasa, pendidikan, latar belakang pengarang, dan nilai yang terkandung dalam karya sastra tersebut.
       Unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel, salah satunya adalah tentang adat dan budaya. Berkaitan dengan adat dan budaya tersebutlah, salah satu unsur yang menjadi pembangun novel adalah unsur mistik. Unsur mistik dalam novel merupakan unsur pembangun novel yang berwujud sebuah tradisi masyarakat dalam novel yang berhubungan dengan hal-hal gaib dan di luar akal sehat manusia.   
       Dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah sarat dengan nilai mistik yang dianut oleh masyarakat setempat. Setiap kegiatan yang dilalui oleh masyarakat tidak luput dari bersekutu dengan setan atau hal lain yang bersifat gaib dan mistik.
       7.5 Biografi Pengarang
       Novia Syahidah, lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia mengawali perannya di dunia kepenulisan pada tahun 2002, semua berawal ketika ia menulis cerita bersambung di majalah Annida, yang kemudian diterbitkan dalam bentuk novel. Setelah itu, mulai bermunculan diberbagai media. Sampai saat ini, cerpen-cerpen penulis yang menggemari karya Najib Khailani ini juga dapat dibaca dalam berbagai buku antologi, kemudian menyusul beberapa karyanya yang lain.
       Novel Titip Rindu buat Ibu (Dar Mizan, 2013), Novel Pengemas Rindu (LTTH, 2004), Novel Diselubung Malam (Dar Mizan, 2004), Kumpulan Cerpen dalam Sunyi (Zikrul Hakim, 2004), Kumpulan Cerpen Sepotong Kata Cinta (GIP, 2005), dan Novel Bayangan Lenggini (Syaamil, 2006), juga sebuah novel anak yang berjudul Hantu Sungai (GIP, 2007). Selain itu, ia juga membuat sebuah Buku Antologi bersama suaminya, Arul Khan yang berjudul Sebuah Janji untuk Istriku (LPPH, 2006).
       Cerpen pertamanya yang berjudul Pasanga Ri Kajang berhasil masuk nominasi untuk kategori sastra dalam lomba tingkat nasional yang diadakan FLP pada tahun 2002, kemudian Cerpen Jimat Pemikat juga menjadi nominasi dalam lomba yang diadakan FLP pada tahun 2005. Lalu, novelnya yang berjudul Diselubung Malam merupakan pemenang anugerah Fena 2005 kategori Novel Remaja Terpuji yang diberikan oleh Forum Lingkar Fena. Terakhir novelnya yang berjudul Syair Munajat Cinta (Jendela, 2008) merupakan novel yang sungguh menarik dari segi mistik yang kental dalam setiap alur perjalanan kisah para tokoh dalam novel tersebut.
       Selain itu, penulis masih suka membaca Komik Donal Bebek serial Abu Nawas dan Nasruddin Hoja. Komik ini masih dapat dilihat dalam buku leksikon Sastra Jakarta yang dikeluarkan oleh Dewan Kesenian Jakarta-Bentang budaya untuk mengenal lebih jauh bunda dari Dinda Hilwa Syahidah dan Kennajmi Syahidah ini, klik saja www.noviasyahidah.com atau kontak di noviasyahidah@yahoo.com.

8.    Metode Penelitian
8.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
       Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif, karena data hasil dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang sedang dikaji secara empiris.
       Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kutha Ratna (2009: 47), ia mengungkapkan bahwa Pendekatan kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah yaitu data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. Objek penelitian bukan gejala sosial sebagai bentuk substantif melainkan makna-makna yang terkandung dibalik tindakan yang justru mendorong timbulnya gejala sosial tersebut. Dalam hubungan inilah pendekatan kualitatif dianggap sama dengan pemahaman. Sesuai dengan namanya, pendekatan ini mempertahankan nilai-nilai sehingga pendekatan ini dipertentangkan dengan pendekatan kualitatif yang berarti bebas nilai”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural hermeneutik. Wiyatmi (2009: 89), ia menyatakan bahwa ”Pendekatan struktural berarti penelitian yang memandang dan memahami karya sastra dari segi struktur karya sastra itu sendiri”.      Pada dasarnya pendekatan struktural sastra sering juga dinamakan pendekatan objektif, pendekatan formal, atau pendekatan analitik, bertolak dari asumsi dasar bahwa karya sastra sebagai karya kreatif memiliki otonomi penuh yang harus dilihat sebagai sosok yang berdiri sendiri terlepas dari hal-hal lain yang berada di luar dirinya. Bila hendak dikaji atau diteliti, yang harus dikaji dan diteliti yaitu baik unsur intrinsik maupun ekstrinsik, salah satu unsur ekstrinsik adalah unsur mistik yang dikandung oleh sastra tersebut.
Menurut Endraswara (2003: 42), ia menyatakan bahwa ”Studi sastra mengenal hermeneutik sebagai tafsir sastra.  Hermeneutik merupakan sebuah paradigma yang berusaha menafsirkan teks atas dasar logika linguistik, yang akan dapat membuat penjelasan teks sastra dan pemahaman makna dengan menggunakan makna kata dan selanjutnya makna bahasa. Makna kata lebih berhubungan dengan konsep semantik teks sastra dan makna bahasa lebih bersifat kultural. Makna kata akan membantu pemahaman makna bahasa. Oleh karena itu, dari kata-kata akan tercermin makna kultural teks sastra.
Dari kedua pendapat di atas, maka pendekatan struktural hermeneutik adalah pendekatan yang memberikan tafsiran terhadap teks sastra yang berkenaan dengan aspek yang membangun karya sastra, salah satunya dilihat dari langkah kerja pendekatan struktural yaitu membahas mengenai unsur mistik yang dikandung oleh sastra tersebut. Jadi teks sastra yang dianalisis adalah teks-teks sastra yang berhubungan dengan penggambaran unsur mistik yang digunakan dalam novel tersebut.       
8.2 Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah kutipan atau teks-teks yang berada dalam novel tersebut yang berhubungan dengan penggambaran unsur mistik sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah, terbit tahun 2008 setebal 298 halaman, penerbit Jendela.
8.3 Teknik Pengumpulan Data
       Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian hermeneutik struktural ini adalah sebagai berikut:
1)        Peneliti membaca dan memahami novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.
2)        Peneliti mencatat dan memberi kode pada teks-teks yang mengungkapkan penggambaran unsur mistik dalam novel tersebut.
3)        Peneliti mengumpulkan kutipan yang mengungkapkan penggambaran unsur mistik dalam novel tersebut.
4)        Peneliti menganalisis kutipan yang telah dikumpulkan, untuk kemudian diambil kesimpulan.
5)        Peneliti menuangkan hasil penelitian ke dalam sebuah tulisan atau skripsi dengan judul Analisis unsur mistik dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.”
8.4  Teknik Analisis Data
       Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis secara kualitatif yaitu menganalisis unsur mistik dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah. Menurut Sugiono (2009: 337), ia mengungkapkan bahwaAnalisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
       Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (Sugiono 2009: 337), mengemukakan bahwa ”Aktifitas dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan data.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
1)        Mereduksi data
Tahap mereduksi data merupakan tahap awal dalam penganalisisan data dalam penelitian. Mereduksi berarti kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh. Dalam penelitian ini, data yang direduksi adalah penggambaran unsur mistik dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.
2)        Menyajikan data
Menyajikan data merupakan tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan reduksi. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan cara pengorganisasian dari hasil reduksi data dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi. Hal ini diharapkan dapat  memberi kemungkinan menarik kesimpulan. Dalam menganalisis penggambaran unsur mistik dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah adalah menyajikan tulisan yang menunjukkan/menjurus kepada penggambaran unsur mistik yang terdapat dalam novel tersebut.
3)        Verifikasi
       Langkah ketiga adalah verifikasi, yaitu langkah yang dilakukan untuk menguji kebenaran dan mencocokkan makna-makna yang muncul dari data. Pengujian dan pencocokan makna-makna yang muncul diharapkan dapat menjadi temuan baru yang sebelumnya pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Dalam menganalisis unsur mistik dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah, diharapkan akan mendapatkan kejelasan tentang penggambaran karakter tokoh dalam novel tersebut setelah diteliti.
       8.5 Pengecekan Keabsahan Data
       Pengecekan keabsahan data merupakan hal yang penting dalam penelitian, untuk mengecek keabsahan data maka teknik yang digunakan adalah teknik kriteria kepercayaan yang dikembangkan oleh Moleong (2010: 330), yaitu:
1)        Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
2)        Ketekunan pengamatan, dilakukan pengamat dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama kegiatan analisis terhadap penggambaran unsur mistik yang terdapat dalam novel tersebut, sehingga didapatkan hasil penelitian yang tepat dan sesuai.
3)        Pemeriksaan sejawat, yaitu mendeskripsikan proses dan hasil penelitian dengan pembimbing, teman sejawat, dan dosen yang memiliki pengetahuan mengenai judul penulis.       
       Maka, jelas bahwa melalui triangulasi, ketekunan pengamatan dan pemeriksaan sejawatlah keabsahan data tentang penggambaran unsur mistik yang terdapat dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah dapat dibuktikan keabsahan datanya.


       8.6 Tahap-tahap Penelitian
       Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan dalam jenis penelitian hermeneutik struktural ini adalah:
1)        Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan penelitian ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah membaca novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.
2)        Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti mengelompokkan data berdasarkan penggambaran unsur mistik yang terdapat dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.
3)        Tahap Observasi
Observasi ini dilakukan dengan tujuan agar memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang data berupa penggambaran unsur mistik yang terdapat dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah.
4)        Tahap Refleksi
Dalam tahap refleksi, yang dilakukan peneliti adalah menganalisis data-data yang diperoleh dalam novel Syair Munajat Cinta karya Novia Syahidah lalu menganalisis unsur mistik dan disimpulkan.










DAFTAR PUSTAKA


Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Caps.
Kosasih, Encang. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.

Kutha Ratna, Nyoman. 2010. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Denpasar: Pustaka Pelajar.

Moleong, Laxy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Panitia Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Matangglumpangdua: FKIP Universitas Almuslim.

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syahidah, Novia. 2008. Novel Syair Munajat Cinta. Jakarta: Jendela.

Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar