Senin, 23 September 2013

Proposal ANALISIS STRUKTUR ALUR YANG DIBANGUN DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE-LIYE



ANALISIS STRUKTUR ALUR YANG DIBANGUN DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH  KARYA TERE-LIYE

1.        Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan hasil kreatif dari imajinasi yang direpresentasikan dari kehidupan nyata. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra merupakan karya seni yang imajinatif sehingga ia harus diciptakan dengan suatu daya  kreativitas.
Namun, kreativitas itu tidak saja dituntut dalam upaya melahirkan pengalaman batin dalam bentuk karya sastra, tetapi lebih dari itu. Seorang pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya dan seorang pengarang harus dapat memilih unsur-unsur terbaik dari pengalaman hidup manusia yang dihayatinya, yang akhirnya dituang dalam bentuk tulisan.
Novel merupakan salah satu bentuk dari karya sastra. Dalam novel, pengarang memaparkan realitas kehidupan manusia yang dibungkus dengan rapi dengan menggunakan bahasa yang  dapat membuat pembaca ikut merasakan dan mengalami sendiri, seperti yang dilukiskan oleh pengarang. Selain itu, novel dapat juga menjadi sarana perubahan tingkah laku manusia, mampu menyampaikan nilai-nilai luhur, dan menjadi sarana penyampaian adat dan budaya melalui tangan-tangan kreatif seorang pengarang. Pengarang memberikan gambaran kehidupan yang luar biasa dalam novel. Kehidupan yang dijadikan sebagai cerminan bagi pembaca dalam mengambil pelajaran akan sikap hidup yang dikandungnya.
Dalam novel muncul kejadian-kejadian yang membuat tokoh dalam cerita bisa bersikap bijaksana atau mengambil sikap yang sesuai dalam menghadapi pertikaian yang akan mengubah nasib mereka. Novel sebagai bagian dari karya sastra dan sebagai produk budaya menampilkan khasanah budaya yang ada dalam masyarakat. Pengarang tidak hanya menyampaikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat melainkan juga kearifan-kearifan yang dihadirkan dari perenungan yang mendalam.
Berbagai kejadian yang digambarkan oleh pengarang dalam novel mampu membuat pembaca lebih dewasa dalam menghadapi segudang kemelut dalam kehidupan. Kejadian yang digambarkan tersebut disusun dengan sangat unik dan dapat memberikan nilai tersendiri dalam novel. Pengarang menguraikan struktur alur yang dapat membuat pembaca lebih terkesan dengan apa yang ingin dilukiskan oleh seorang pengarang.
Novel Moga Bunda Disayang Allah merupakan salah satu novel karya Tere-Liye yang dibungkus dengan alur yang sangat menarik. Sebuah novel yang melukiskan perjalanan hidup seorang anak kecil yang bernama Melati, penuh dengan tantangan dan cobaan. Namun, kehidupan yang dialaminya tidak membuatnya pantang menyerah untuk bangkit dan terus semangat menjalani hidupnya dengan kondisi buta, bisu dan tuli.  Lalu, sosok tokoh Karang yang berjuang bersama Melati untuk mampu merasakan kembali indahnya hidup dan kehidupan.
Dari uraian pada latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Struktur Alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye”.
2.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye?

3.        Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan data tentang struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.

4.        Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai dua manfaat yaitu secara teoretis dan praktis.
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman baru dalam mengungkapkan perkembangan dunia sastra Indonesia, yaitu mengenai struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
Selanjutnya, secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah pengetahuan tentang kesusastraan Indonesia, khususnya novel yang menggambarkan realita kehidupan masyarakat yang penuh dengan berbagai persoalan dan dapat menambah pengetahan dalam menganalisis karya sastra terutama novel dari segi struktur alur dalam sebuah novel. Sedangkan, bagi mahasiswa lain dapat memberi informasi empiris dan pendalaman ilmu serta pengetahuan mengenai bidang kesusastraan, sehingga akan memotivasi untuk lebih mencintai karya sastra Indonesia berbentuk novel serta dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

5.        Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini yaitu tentang analisis struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.

6.        Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan beberapa definisi operasional sebagai berikut:
1)        Analisis adalah suatu kegiatan pengkajian atau pengamatan yang dilakukan untuk meneliti tentang struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
2)        Struktur alur adalah bagian-bagian atas jalinan cerita atau kerangka dari awal sampai akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan.
3)        Novel adalah suatu bentuk karya sastra yang menceritakan kehidupan pelaku  sampai pada tahap penyelesaian masalah dan di dalamnya terdapat berbagai muatan nilai, dan peristiwa-peristiwa tentang kehidupan manusia.
4)        Moga Bunda Disayang Allah adalah salah satu novel yang menceritakan perjalan hidup anak kecil yang penuh dengan tantangan dan cobaan, yaitu salah satu novel karya Tere-Liye.
5)        Tere-Liye adalah nama pena dari seorang penulis novel Moga Bunda Disayang Allah, yang bernama asli Darwis.

7.        Landasan Teoretis
7.1 Pengertian Novel
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia, yaitu berupa prosa yang mengungkapkan sebagian kehidupan pelaku yang dianggap penting dan menarik. Bentuk sastra ini paling banyak beredar. Hal ini dikarenakan daya komunikasinya yang luas dalam masyarakat. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Novel biasanya menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, di mana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Menurut Nurgiyantoro (2005: 15), ia menyatakan bahwa ”Novel adalah karya yang bersifat realistis dan mengandung nilai psikologi yang mendalam”. Maksudnya, novel merupakan hasil karya imajinasi pengarang yang bersifat realistis yaitu sesuatu yang ada dalam kehidupan manusia dan mengandung nilai-nilai luhur bagi para pembacanya.  
Sedangkan menurut Kosasih (2003: 250), ia mengemukakan bahwa ”Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh”. Maksudnya jelas bahwa novel merupakan karya imajinasi seorang pengarang yang menceritakan tentang berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan seseorang atau sekelompok orang. 
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa novel adalah sebuah cerita fiktif yang berusaha menggambarkan atau melukiskan kehidupan tokoh-tokohnya dengan menggunakan alur. Cerita fiktif tidak hanya sebagai cerita khayalan semata, tetapi sebuah imajinasi yang dihasilkan oleh pengarang adalah realitas atau fenomena yang dilihat dan dirasakan.
7.2 Pengertian Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita berupa rangkaian peristiwa yang terjadi yang mengandung konflik maupun menarik bahkan mencekam pembaca. Alur berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Peristiwa-peristiwa cerita dimanifestasikan lewat perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokoh-tokoh dalam cerita. Dapat dipahami bahwa alur merupakan urutan peristiwa yang terjadi dalam novel yang memiliki hubungan sebab akibat.

7.3  Jenis-jenis Alur
Jenis-jenis alur dalam sebuah novel, yaitu:
1)        Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis).
2)        Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu sebelumnya.
3)        Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita.
       7.4 Tahapan Alur
       Tahapan alur dalam novel adalah sebaai berikut :
1)        Tahap perkenalan.
2)        Tahap konflik, awal di mana masalah mulai muncul.
3)        Tahap konflikasi, di mana konflik mulai menajam dan permasalahan mulai lebih serius.
4)        Tahap klimaks, di mana pada tahap ini merupakan puncak dari permasalahan.
5)         Tahap  anti klimaks, di mana konflik mulai menurun.
6)         Tahap resolusi (penyelesaian), di mana pada tahap ini konflik telah selesai dan telah menemui penyelesaian.
       7.5 Biografi Pengarang
       Tere-liye adalah seorang penulis novel berbahasa indonesia. Lahir pada tanggal 21 Mei 1979 dan telah menghasilkan 14 buah novel. Seorang penulis novel yang memiliki nama asli Darwis, yang beristrikan Riski Amelia adalah seorang ayah dari Abdullah Pasai. Lahir dan besar di Pedalaman Sumatera, berasal dari keluarga petani, anak keenam dari tujuh bersaudara. Ia memakai nama pena Tere-Liye dengan alasan bahwa Tere Liye artinya ”Untuk Mu”. Bebas diartikan untuk siapa saja dan sebuah persembahan karya untuk para penikmat sastra. Ia bersekolah di SD Negeri 2 Kikim Timur Sumatera Selatan, lalu melanjutkan ke jenjang SMP Negeri 2 Kikim Timur Sumatera Selatan, selanjutnya ke tingkat SMU Negeri 9 Bandar Lampung  dan menempuh jenjang Perguruan Tinggi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 
       Seorang penulis yang menghasilkan karya-karya terbaiknya, yaitu novel Sepotong Hati Yang Baru, Kisah Sang Penandai, Ayahku (Bukan) Pembohong, ELIANA (Serial Anak-anak Mamak), Daun yang Jatuh tak Pernah Membenci Angin, PUKAT (Serial Anak-anak Mamak), BURLIAN (Serial Anak Mamak), Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-bidadari Surga, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Senja Bersama Rosie, Mimpi-mimpi si Patah Hati, Cintaku Antara Jakarta dan Kualalumpur,  dan The Gogons Series 1.
       Tere-liye ingin menyebarkan pemahaman bahwa HIDUP INI SEDERHANA melalui tulisannya. Berikut sedikit kutipan dari pojok ”biografi” salah satu novelnya, yang sangat berkesan di hati saya (selaku pembaca), yaitu ”Bekerja keras, namun selalu merasa cukup, mencintai berbuat baik dan berbagi, senantiasa bersyukur dan berterima-kasih maka Tere-Liye percaya, sejatinya kita sudah menggenggam kebahagiaan hidup ini. Sederhana memang, tapi sungguh pada pelaksanaannya tidaklah sesederhana itu”. 

8.    Metode Penelitian
8.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
       Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif, karena data hasil penelitian dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang sedang dikaji secara empiris.
       Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kutha Ratna (2009: 47), ia mengungkapkan bahwa Pendekatan kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah yaitu data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya. Objek penelitian bukan gejala sosial sebagai bentuk substantif melainkan makna-makna yang terkandung dibalik tindakan yang justru mendorong timbulnya gejala sosial tersebut. Dalam hubungan inilah pendekatan kualitatif dianggap sama dengan pemahaman. Sesuai dengan namanya, pendekatan ini mempertahankan nilai-nilai sehingga pendekatan ini dipertentangkan dengan pendekatan kualitatif yang berarti bebas nilai”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural hermeneutik. Wiyatmi (2009: 89), ia menyatakan bahwa ”Pendekatan struktural berarti penelitian yang memandang dan memahami karya sastra dari segi struktur karya sastra itu sendiri”.      Pada dasarnya pendekatan struktural sastra sering juga dinamakan pendekatan objektif, pendekatan formal, atau pendekatan analitik, bertolak dari asumsi dasar bahwa karya sastra sebagai karya kreatif memiliki otonomi penuh yang harus dilihat sebagai sosok yang berdiri sendiri terlepas dari hal-hal lain yang berada di luar dirinya. Bila hendak dikaji atau diteliti, yang harus dikaji dan diteliti yaitu baik unsur intrinsik maupun ekstrinsik, salah satu unsur ekstrinsik adalah unsur mistik yang dikandung oleh sastra tersebut.
Menurut Endraswara (2003: 42), ia menyatakan bahwa ”Studi sastra mengenal hermeneutik sebagai tafsir sastra.  Hermeneutik merupakan sebuah paradigma yang berusaha menafsirkan teks atas dasar logika linguistik, yang akan dapat membuat penjelasan teks sastra dan pemahaman makna dengan menggunakan makna kata dan selanjutnya makna bahasa. Makna kata lebih berhubungan dengan konsep semantik teks sastra dan makna bahasa lebih bersifat kultural. Makna kata akan membantu pemahaman makna bahasa. Oleh karena itu, dari kata-kata akan tercermin makna kultural teks sastra.
Dari kedua pendapat di atas, maka pendekatan struktural hermeneutik adalah pendekatan yang memberikan tafsiran terhadap teks sastra yang berkenaan dengan aspek yang membangun karya sastra, salah satunya dilihat dari langkah kerja pendekatan struktural yaitu membahas mengenai struktur alur yang dibangun dalam novel tersebut. Jadi teks sastra yang dianalisis adalah teks-teks sastra yang berhubungan dengan struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
8.2 Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah kutipan atau teks-teks yang berada dalam novel tersebut yang menunjukkan struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye, terbit tahun 2006 setebal 306 halaman, penerbit Republika.
8.3 Teknik Pengumpulan Data
       Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian hermeneutik struktural ini adalah sebagai berikut:
1)        Peneliti membaca dan memahami novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye.
2)        Peneliti memberi kode dan mencatat teks-teks yang mengandung struktur alur yang dibangun dalam novel tersebut.
3)        Peneliti mengumpulkan kutipan yang mengandung struktur alur yang dibangun dalam novel tersebut.
4)        Peneliti menganalisis kutipan yang telah dikumpulkan, untuk kemudian menyimpulkannya.
5)        Peneliti menuangkan hasil penelitian ke dalam sebuah tulisan atau skripsi dengan judul Analisis struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye”.
8.4  Teknik Analisis Data
       Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis secara kualitatif yaitu menganalisis struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye. Menurut Sugiono (2009: 337), ia mengungkapkan bahwaAnalisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
       Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Miles dan Huberman. Miles dan Huberman (Sugiono 2009: 337), mengemukakan bahwa ”Aktifitas dalam analisis kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan data.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
1)        Mereduksi data
Tahap mereduksi data merupakan tahap awal dalam penganalisisan data dalam penelitian. Mereduksi berarti kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh. Dalam penelitian ini, data yang direduksi adalah struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
2)        Menyajikan data
Menyajikan data merupakan tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan reduksi. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan cara pengorganisasian dari hasil reduksi data dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi. Hal ini diharapkan dapat  memberi kemungkinan menarik kesimpulan. Dalam menganalisis struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye adalah menyajikan tulisan yang menunjukkan/menjurus kepada struktur alur yang dalam novel tersebut.

3)        Verifikasi
       Langkah ketiga adalah verifikasi, yaitu langkah yang dilakukan untuk menguji kebenaran dan mencocokkan makna-makna yang muncul dari data. Pengujian dan pencocokan makna-makna yang muncul diharapkan dapat menjadi temuan baru yang sebelumnya pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Dalam menganalisis struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye, diharapkan akan mendapatkan kejelasan tentang urutan kejadian yang digambarkan dalam novel tersebut setelah diteliti.
       8.5 Pengecekan Keabsahan Data
       Pengecekan keabsahan data merupakan hal yang penting dalam penelitian, untuk mengecek keabsahan data maka teknik yang digunakan adalah teknik kriteria kepercayaan yang dikembangkan oleh Moleong (2010: 330), yaitu:
1)        Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
2)        Ketekunan pengamatan, dilakukan pengamat dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama kegiatan analisis terhadap struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye, sehingga didapatkan hasil penelitian yang tepat dan sesuai.
3)        Pemeriksaan sejawat, yaitu mendeskripsikan proses dan hasil penelitian dengan pembimbing, teman sejawat, dan dosen yang memiliki pengetahuan mengenai judul penulis.       
       Maka, jelas bahwa melalui triangulasi, ketekunan pengamatan dan pemeriksaan sejawatlah keabsahan data tentang struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye dapat dibuktikan keabsahan datanya.
       8.6 Tahap-tahap Penelitian
       Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan dalam jenis penelitian hermeneutik struktural ini adalah:
1)        Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan penelitian ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah membaca Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
2)        Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti mengelompokkan data berdasarkan urutan alur yang terdapat dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
3)        Tahap Observasi
Observasi ini dilakukan dengan tujuan agar memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang data berupa struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.



4)        Tahap Refleksi
Dalam tahap refleksi, yang dilakukan peneliti adalah menganalisis data-data yang diperoleh dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye, lalu menganalisis struktur alurnya dan disimpulkan.






































DAFTAR PUSTAKA


Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Caps.
Kosasih, Encang. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.

Kutha Ratna, Nyoman. 2010. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Denpasar: Pustaka Pelajar.

Moleong, Laxy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Jakarta: Gajah Mada University Press

Panitia Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Matangglumpangdua: FKIP Universitas Almuslim.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Liye, Tere. 2006. Novel Moga Bunda Disayang Allah. Jakarta: Republika.

Wiyatmi. 2009. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar