ANALISIS STRUKTUR
ALUR YANG DIBANGUN DALAM NOVEL MOGA BUNDA
DISAYANG ALLAH KARYA TERE-LIYE
1.
Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan hasil kreatif
dari imajinasi yang direpresentasikan dari kehidupan nyata. Sastra adalah suatu
bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan
kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra merupakan
karya seni yang imajinatif sehingga ia harus diciptakan dengan suatu daya kreativitas.
Namun, kreativitas itu tidak saja
dituntut dalam upaya melahirkan pengalaman batin dalam bentuk karya sastra,
tetapi lebih dari itu. Seorang pengarang menghayati berbagai permasalahan
tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui
sarana fiksi sesuai dengan pandangannya dan seorang pengarang harus dapat memilih
unsur-unsur terbaik dari pengalaman hidup manusia yang dihayatinya, yang
akhirnya dituang dalam bentuk tulisan.
Novel merupakan salah satu bentuk dari
karya sastra. Dalam novel, pengarang memaparkan realitas kehidupan manusia yang
dibungkus dengan rapi dengan menggunakan bahasa yang dapat membuat pembaca ikut merasakan dan
mengalami sendiri, seperti yang dilukiskan oleh pengarang. Selain itu, novel dapat juga menjadi sarana
perubahan tingkah laku manusia, mampu menyampaikan nilai-nilai luhur, dan
menjadi sarana penyampaian adat dan budaya melalui tangan-tangan kreatif
seorang pengarang. Pengarang
memberikan gambaran kehidupan yang luar biasa dalam novel. Kehidupan yang
dijadikan sebagai cerminan bagi pembaca dalam mengambil pelajaran akan sikap
hidup yang dikandungnya.
Dalam novel muncul kejadian-kejadian
yang membuat tokoh dalam cerita bisa bersikap bijaksana atau mengambil sikap
yang sesuai dalam menghadapi pertikaian yang akan mengubah nasib mereka. Novel
sebagai bagian dari karya sastra dan sebagai produk budaya menampilkan khasanah
budaya yang ada dalam masyarakat. Pengarang tidak hanya menyampaikan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat melainkan juga kearifan-kearifan
yang dihadirkan dari perenungan yang mendalam.
Berbagai kejadian yang digambarkan oleh
pengarang dalam novel mampu membuat pembaca lebih dewasa dalam menghadapi segudang
kemelut dalam kehidupan. Kejadian yang digambarkan tersebut disusun dengan
sangat unik dan dapat memberikan nilai tersendiri dalam novel. Pengarang
menguraikan struktur alur yang dapat membuat pembaca lebih terkesan dengan apa
yang ingin dilukiskan oleh seorang pengarang.
Novel Moga Bunda Disayang
Allah merupakan
salah satu novel karya Tere-Liye yang dibungkus dengan alur yang
sangat menarik. Sebuah novel yang melukiskan perjalanan hidup seorang anak
kecil yang bernama Melati, penuh
dengan tantangan dan cobaan. Namun, kehidupan yang dialaminya tidak membuatnya pantang
menyerah untuk bangkit dan terus semangat menjalani hidupnya dengan kondisi
buta, bisu dan tuli. Lalu, sosok tokoh Karang yang berjuang bersama Melati untuk mampu merasakan kembali indahnya
hidup dan kehidupan.
Dari uraian pada latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di
atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian. Adapun judul
penelitian ini adalah “Analisis Struktur
Alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye”.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur
alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda
Disayang Allah karya Tere-Liye?
3.
Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah di
atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan data tentang struktur
alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda
Disayang Allah karya Tere-Liye.
4.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan dan tujuan penelitian yang telah
dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai dua manfaat yaitu secara teoretis
dan praktis.
Secara teoretis, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi pengalaman baru dalam mengungkapkan perkembangan dunia
sastra Indonesia, yaitu mengenai struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
Selanjutnya, secara praktis hasil
penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah pengetahuan tentang
kesusastraan Indonesia, khususnya novel yang menggambarkan realita kehidupan
masyarakat yang penuh dengan berbagai persoalan dan dapat menambah pengetahan dalam
menganalisis karya sastra terutama novel dari segi struktur alur dalam sebuah
novel. Sedangkan, bagi mahasiswa lain dapat memberi informasi empiris dan
pendalaman ilmu serta pengetahuan mengenai bidang kesusastraan, sehingga akan
memotivasi untuk lebih mencintai karya sastra Indonesia berbentuk novel serta
dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
5.
Ruang
Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini yaitu tentang
analisis struktur alur yang dibangun dalam Novel
Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
6.
Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan beberapa definisi
operasional sebagai berikut:
1)
Analisis adalah suatu
kegiatan pengkajian atau pengamatan yang dilakukan untuk meneliti tentang struktur
alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda
Disayang Allah karya Tere-Liye.
2)
Struktur alur adalah
bagian-bagian atas jalinan cerita atau kerangka dari awal sampai akhir yang merupakan jalinan
konflik antara dua tokoh yang berlawanan.
3)
Novel adalah suatu
bentuk karya sastra yang menceritakan kehidupan pelaku sampai pada tahap penyelesaian masalah dan di
dalamnya terdapat berbagai muatan nilai, dan peristiwa-peristiwa tentang
kehidupan manusia.
4)
Moga Bunda Disayang
Allah adalah salah satu novel yang menceritakan perjalan hidup anak kecil yang
penuh dengan tantangan dan cobaan, yaitu salah satu novel karya Tere-Liye.
5)
Tere-Liye adalah nama
pena dari seorang penulis novel Moga
Bunda Disayang Allah, yang bernama asli Darwis.
7.
Landasan Teoretis
7.1 Pengertian Novel
Novel merupakan bentuk
karya sastra yang paling popular di dunia, yaitu berupa prosa yang
mengungkapkan sebagian kehidupan pelaku yang dianggap penting dan menarik.
Bentuk sastra ini paling banyak beredar. Hal ini dikarenakan daya komunikasinya
yang luas dalam masyarakat. Novel yang baik adalah novel yang isinya dapat memanusiakan
para pembacanya. Novel biasanya menceritakan suatu kejadian yang luar biasa
dari tokoh cerita, di mana kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin
yang mengubah perjalanan nasib tokohnya.
Menurut Nurgiyantoro (2005: 15), ia
menyatakan bahwa ”Novel adalah karya yang bersifat realistis dan mengandung
nilai psikologi yang mendalam”. Maksudnya, novel merupakan hasil karya
imajinasi pengarang yang bersifat realistis yaitu sesuatu yang ada dalam
kehidupan manusia dan mengandung nilai-nilai luhur bagi para pembacanya.
Sedangkan menurut Kosasih
(2003: 250), ia mengemukakan bahwa ”Novel adalah karya imajinatif yang
mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang
tokoh”. Maksudnya jelas bahwa novel merupakan karya imajinasi seorang pengarang
yang menceritakan tentang berbagai masalah yang terjadi dalam kehidupan
seseorang atau sekelompok orang.
Dari beberapa pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa novel adalah sebuah cerita fiktif yang berusaha
menggambarkan atau melukiskan kehidupan tokoh-tokohnya dengan menggunakan alur.
Cerita fiktif tidak hanya sebagai cerita khayalan semata, tetapi sebuah
imajinasi yang dihasilkan oleh pengarang adalah realitas atau fenomena yang dilihat
dan dirasakan.
7.2
Pengertian Alur
Alur merupakan pola pengembangan cerita
berupa rangkaian peristiwa yang terjadi yang mengandung konflik maupun menarik
bahkan mencekam pembaca. Alur berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Peristiwa-peristiwa cerita
dimanifestasikan lewat perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokoh-tokoh dalam
cerita. Dapat dipahami bahwa alur merupakan urutan peristiwa yang terjadi dalam
novel yang memiliki hubungan sebab akibat.
7.3
Jenis-jenis
Alur
Jenis-jenis alur dalam sebuah novel,
yaitu:
1)
Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan
urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis).
2)
Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan
cerita ke masa atau waktu sebelumnya.
3)
Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju
dan alur mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal,
dilanjutkan ke akhir cerita.
7.4
Tahapan Alur
Tahapan
alur dalam novel adalah sebaai berikut :
1)
Tahap perkenalan.
2)
Tahap konflik, awal di mana masalah mulai muncul.
3)
Tahap konflikasi, di mana konflik mulai menajam dan
permasalahan mulai lebih serius.
4)
Tahap klimaks, di mana pada tahap ini merupakan puncak dari
permasalahan.
5)
Tahap anti klimaks, di mana konflik mulai menurun.
6)
Tahap resolusi (penyelesaian), di mana pada tahap ini
konflik telah selesai dan telah menemui penyelesaian.
7.5
Biografi Pengarang
Tere-liye
adalah seorang penulis novel berbahasa indonesia. Lahir pada tanggal 21 Mei
1979 dan telah menghasilkan 14 buah novel. Seorang penulis novel yang memiliki nama asli Darwis,
yang beristrikan Riski Amelia adalah seorang ayah dari Abdullah Pasai. Lahir
dan besar di Pedalaman Sumatera, berasal dari keluarga petani, anak keenam dari
tujuh bersaudara. Ia memakai nama pena Tere-Liye dengan alasan bahwa Tere Liye artinya ”Untuk
Mu”. Bebas diartikan untuk siapa saja dan sebuah persembahan karya untuk
para penikmat sastra. Ia bersekolah di SD Negeri 2 Kikim Timur Sumatera
Selatan, lalu melanjutkan ke jenjang SMP Negeri 2 Kikim Timur Sumatera Selatan,
selanjutnya ke tingkat SMU Negeri 9 Bandar Lampung dan menempuh jenjang Perguruan Tinggi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Seorang penulis yang menghasilkan karya-karya
terbaiknya, yaitu novel Sepotong Hati Yang Baru, Kisah Sang Penandai, Ayahku
(Bukan) Pembohong, ELIANA (Serial Anak-anak Mamak), Daun yang Jatuh tak Pernah
Membenci Angin, PUKAT (Serial Anak-anak Mamak), BURLIAN (Serial Anak Mamak), Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda
Disayang Allah, Bidadari-bidadari Surga, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Senja
Bersama Rosie, Mimpi-mimpi si Patah Hati, Cintaku Antara Jakarta dan
Kualalumpur, dan The Gogons Series 1.
Tere-liye ingin menyebarkan pemahaman
bahwa HIDUP INI SEDERHANA melalui tulisannya. Berikut sedikit kutipan dari
pojok ”biografi” salah satu novelnya, yang sangat berkesan di hati saya (selaku
pembaca), yaitu ”Bekerja keras, namun selalu merasa cukup, mencintai berbuat
baik dan berbagi, senantiasa bersyukur dan berterima-kasih maka Tere-Liye percaya,
sejatinya kita sudah menggenggam kebahagiaan hidup ini. Sederhana memang, tapi
sungguh pada pelaksanaannya tidaklah sesederhana itu”.
8.
Metode Penelitian
8.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif bersifat deskriptif, karena data hasil penelitian dilakukan dengan tidak mengutamakan
angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep
yang sedang dikaji secara empiris.
Hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kutha Ratna (2009: 47),
ia mengungkapkan bahwa ”Pendekatan
kualitatif memberikan perhatian terhadap data alamiah yaitu data dalam
hubungannya dengan konteks keberadaannya. Objek penelitian bukan gejala sosial
sebagai bentuk substantif melainkan makna-makna yang terkandung dibalik
tindakan yang justru mendorong timbulnya gejala sosial tersebut. Dalam hubungan
inilah pendekatan kualitatif dianggap sama dengan pemahaman. Sesuai dengan
namanya, pendekatan ini mempertahankan nilai-nilai sehingga pendekatan ini
dipertentangkan dengan pendekatan kualitatif yang berarti bebas nilai”.
Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural hermeneutik. Wiyatmi (2009: 89), ia
menyatakan bahwa ”Pendekatan struktural berarti penelitian yang memandang dan
memahami karya sastra dari segi struktur karya sastra itu sendiri”. Pada dasarnya pendekatan struktural
sastra sering juga dinamakan pendekatan objektif, pendekatan formal, atau
pendekatan analitik, bertolak dari asumsi dasar bahwa karya sastra sebagai
karya kreatif memiliki otonomi penuh yang harus dilihat sebagai sosok yang
berdiri sendiri terlepas dari hal-hal lain yang berada di luar dirinya. Bila
hendak dikaji atau diteliti, yang harus dikaji dan diteliti yaitu baik unsur
intrinsik maupun ekstrinsik, salah satu unsur ekstrinsik adalah unsur mistik
yang dikandung oleh sastra tersebut.
Menurut Endraswara (2003: 42), ia menyatakan bahwa ”Studi sastra mengenal hermeneutik
sebagai tafsir sastra. Hermeneutik merupakan sebuah paradigma
yang berusaha menafsirkan teks atas dasar logika linguistik, yang akan dapat
membuat penjelasan teks sastra dan pemahaman makna dengan menggunakan makna
kata dan selanjutnya makna bahasa. Makna kata lebih berhubungan dengan konsep
semantik teks sastra dan makna bahasa lebih bersifat kultural. Makna kata akan
membantu pemahaman makna bahasa. Oleh karena itu, dari kata-kata akan tercermin
makna kultural teks sastra”.
Dari kedua pendapat di
atas, maka pendekatan struktural hermeneutik
adalah pendekatan yang memberikan tafsiran terhadap teks sastra yang berkenaan
dengan aspek yang membangun karya sastra, salah satunya dilihat dari langkah
kerja pendekatan struktural yaitu membahas mengenai struktur alur yang dibangun
dalam novel tersebut. Jadi teks sastra yang dianalisis adalah teks-teks sastra
yang berhubungan dengan struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
8.2 Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini
adalah kutipan
atau teks-teks yang berada dalam novel tersebut yang menunjukkan struktur
alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda
Disayang Allah karya Tere-Liye, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye, terbit tahun 2006 setebal 306
halaman, penerbit Republika.
8.3 Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah pengumpulan data dalam
penelitian hermeneutik struktural ini adalah sebagai berikut:
1)
Peneliti membaca dan memahami novel Moga
Bunda Disayang Allah
karya Tere Liye.
2)
Peneliti memberi kode dan mencatat teks-teks yang mengandung
struktur alur yang dibangun dalam novel tersebut.
3)
Peneliti mengumpulkan kutipan yang mengandung struktur
alur yang dibangun dalam novel tersebut.
4)
Peneliti
menganalisis kutipan yang telah dikumpulkan, untuk kemudian menyimpulkannya.
5)
Peneliti menuangkan hasil penelitian ke dalam sebuah
tulisan atau skripsi dengan judul ”Analisis
struktur alur yang dibangun dalam Novel
Moga Bunda Disayang Allah karya
Tere-Liye”.
8.4 Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis secara
kualitatif yaitu menganalisis struktur alur yang
dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang
Allah karya Tere-Liye. Menurut Sugiono (2009: 337), ia mengungkapkan bahwa ”Analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu”.
Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Miles dan
Huberman. Miles dan Huberman (Sugiono 2009: 337), mengemukakan bahwa ”Aktifitas dalam analisis kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas
sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu mereduksi
data, menyajikan data dan menyimpulkan data”.
Adapun langkah-langkah
yang ditempuh dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:
1)
Mereduksi data
Tahap mereduksi data merupakan tahap
awal dalam penganalisisan data dalam penelitian. Mereduksi berarti kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan
menyederhanakan semua data yang telah diperoleh. Dalam
penelitian ini, data yang direduksi adalah struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
2)
Menyajikan data
Menyajikan data merupakan tahap yang
dilakukan setelah pelaksanaan reduksi. Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data bisa dilakukan dengan cara pengorganisasian dari hasil reduksi data dengan
cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi. Hal
ini diharapkan dapat memberi kemungkinan
menarik kesimpulan. Dalam menganalisis struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye adalah menyajikan tulisan
yang menunjukkan/menjurus kepada struktur alur yang dalam novel tersebut.
3)
Verifikasi
Langkah ketiga adalah verifikasi, yaitu langkah
yang dilakukan untuk menguji kebenaran dan mencocokkan makna-makna yang muncul
dari data. Pengujian dan pencocokan makna-makna yang muncul diharapkan dapat
menjadi temuan baru yang sebelumnya pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi
atau gambaran suatu objek yang masih remang-remang atau gelap sehingga setelah
diteliti menjadi jelas. Dalam menganalisis struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye, diharapkan akan mendapatkan
kejelasan tentang urutan kejadian yang digambarkan dalam novel tersebut setelah
diteliti.
8.5
Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data merupakan hal
yang penting dalam penelitian, untuk mengecek keabsahan data maka teknik yang
digunakan adalah teknik kriteria kepercayaan yang dikembangkan oleh Moleong (2010: 330), yaitu:
1)
Triangulasi,
yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
2)
Ketekunan pengamatan,
dilakukan pengamat dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci, dan
terus menerus selama kegiatan analisis terhadap struktur alur yang dibangun
dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye, sehingga didapatkan hasil
penelitian yang tepat dan sesuai.
3)
Pemeriksaan sejawat,
yaitu mendeskripsikan proses dan hasil penelitian dengan pembimbing, teman
sejawat, dan dosen yang memiliki pengetahuan mengenai judul penulis.
Maka, jelas bahwa melalui triangulasi, ketekunan pengamatan dan pemeriksaan sejawatlah keabsahan data tentang struktur alur
yang dibangun dalam Novel Moga Bunda
Disayang Allah karya Tere-Liye dapat dibuktikan keabsahan datanya.
8.6
Tahap-tahap Penelitian
Adapun tahap-tahap yang dilaksanakan
dalam jenis penelitian hermeneutik struktural ini adalah:
1)
Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan
penelitian ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah membaca Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
2)
Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti
mengelompokkan data berdasarkan urutan alur yang terdapat dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
3)
Tahap Observasi
Observasi ini
dilakukan dengan tujuan agar memperoleh informasi yang lebih mendalam tentang
data berupa struktur alur yang dibangun dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye.
4)
Tahap Refleksi
Dalam tahap refleksi, yang
dilakukan peneliti adalah menganalisis data-data yang diperoleh dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere-Liye, lalu menganalisis struktur
alurnya dan disimpulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Caps.
Kosasih, Encang. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan
dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.
Kutha Ratna,
Nyoman. 2010. Teori,
Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Denpasar: Pustaka Pelajar.
Moleong, Laxy J. 2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Jakarta: Gajah Mada University Press
Panitia Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Matangglumpangdua: FKIP Universitas Almuslim.
Sugiono. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Liye, Tere. 2006. Novel Moga
Bunda Disayang Allah. Jakarta: Republika.
Wiyatmi. 2009. Pengantar
Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar